Direct Shear
a.
Teori Dasar
Kekuatan geser tanah ditentukan untuk mengukur kemampuan
tanah, menahan tekanan tanpa terjadi kekuatan geser. Kekuatan geser terdiri
dari dua komponen, yaitu :
2. Kohesi, tergantung jenis tanah dan kepadatannya.
Meninjau kekuatan gesernya, tanah digolongkan sebagai
berikut :
1. Tanah berkohesi atau berbutir halus ( lempung )
2. Tanah tidak berkohesi atau berbutir kasar ( pasir )
3. Tanah berkohesi dan bergesekan ( lanau )
b.
Maksud dan Tujuan
1. Menentukan harga parameter kekuatan geser tanah dengan
melongsorkan contoh tanah melalui bidang mendatar di pertengahan tingginya.
2. Pengujian lempung biasanya dilakukan pada Consolidated
Drained, yaitu dengan jalan mengkonsolidasikan contoh tanah terlebih dahulu (
disertai drainase ), kemudian digeser Strain Rate perlahan sampai contoh tanah
mencapai kekuatan puncaknya yang berarti terjadi kelongsoran.
c.
Peralatan yang Digunakan
1. Alat pencetak contoh tanah berbentuk ring dengan ukuran
sebagai berikut :
·
Berat ring : 60,62 gram
·
Luas : 30,68 cm2
·
Isi : 66,33 cm2
·
Diameter : 7,5 cm
·
Tinggi : 2,0 cm
2. Pisau perata.
3. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
4. Satu pesawat Direct Shear Test, terdiri atas :
·
Shear Box, yaitu dua
buah rangka untuk memegang contoh tanah yang dapat diletakkan satu sama lain.
Pada box bagian bawah dipasang batu pori yang terbuat dari bahan anti karat,
cukup halus dan rapat ( permebilitasnya sekitar 10° C/det )
·
Penggeser shear box
yang menimbulkan pergeseran horizontal, jika alat pemutar diputar berlawanan
dengan arah jarum jam.
5. Beban vertikal yang terbuat dari lempengan besi tahan
korosi, sehingga. beratnya relative tetap
6. Stopwatch
7. Oven yang dilengkapi dengan alat pengatur suhu.
d.
Prosedur Pengujian
1. Siapkan 4 contoh tanah dengan alat pencetak dan keluarkan
dengan extruder kemudian ratakan permukaannya dengan pisau perata dan timbang
beratnya, ukur luasnya.
2. Atur bak geser ( shear box ) dimana plat geser dibawah
diletakkan pada permukaan dasar bak perendaman kemudian kencangkan baut
pengunci.
3. Setelah itu pasang plat geser atas dan pasang pen sehingga
lubang tekan plat geser bawah dan atas simetris. Masukkan plat atas kemudian
batu pori.
4. Letakkan contoh
tanah kemudian himpit dengan batu pori dan penakan contoh.
5. Pasang instalasi muatan dan palang kecilnya akan
berhubungan dengan lengan keseimbangan kemudian atur handle setelah seimbang.
6. Pasang dial pergeseran dan proving ring. Kemudian atur
posisi jarum pergeseran dan dial proving ring pada angka nol.
7. Isi bak perendam sampai menutup contoh tanah dan jaga
permukaan air tetap selama pengujian.
8. Putar pen pengunci kemudian putar pen perenggang.
9. Putar engkol sehingga tanah mulai menerima beban geser.
Kecepatan pemutaran engkol 0,5 s.d 2 mm per menit.
10. Pembacaan dial
proving ring dan dial gesekan dilakukan setiap 15 detik sampai mencapai beban maksimum atau deformasi 10%
diameter beban uji.
11. Keluarkan contoh
tanah dan bersihkan shear box dari
sisa-sisa tanah.
12. Lakukan kembali
langkah-langkah prosedur diatas untuk contoh tanah yang lain dengan penambahan
beban 2 kali beban pertama untuk contoh tanah kedua dan 3 kali beban pertama
untuk contoh tanah ketiga.
e.
Analisa Perhitungan
1. Luas Bidang Geser :
Dimana :
d = diameter sampel
5. Gambar grafik hubungan antara tegangan geser Ʈ dan tengan normal
σ, kemiringan garis terhadap sumbu σ adalah sudut geser dalam Ø dan perpotongan
garis tersebut dengan sumbu Ʈ ordinat adalah nilai kohesif tanah sesuai dengan
rumus coloumb :
Comments
Post a Comment