BREAK EVEN POINT (BEP) DALAM DUNIA TEKNIK SIPIL
Hallo, Apa Kabar? Semoga kalian baik-baik aja ya:)
Kali ini saya akan membahas tentang BEP nih.
Jadi guys, BEP itu ga hanya dipelajari di Jurusan Ekonomi saja, tapi di Teknik juga dipelajari lho, mari kita simak penjelasan berikut ini.
Pengertian
Break Event Point
Break Event Point (BEP) merupakan suatu keadaan
dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas
(penghasilan = total biaya). Jadi, untuk mendirikan suatu perusahaan jasa
konstruksi yang bertujuan dapat memperoleh keuntungan. Maka, untuk memperoleh
laba yang maksimum diperlukan kemampuan manajemen untuk dapat menganalisis
kelayakan proyek tersebut.
Kekeliruan dalam
pemilihan proyek dapat mengakibatkan pengorbanan pada sumber daya. Oleh Karena
itu, sebelum proyek dilaksanakan perlu dilakukan perhitungan untuk menentukan
hasil dan membuat berbagai alternative dengan cara menghitung biaya dan manfaat
(benefit) yang diharapkan dari
proyek tersebut. Persoalan yang timbul adalah bagaimana perusahaan konstruksi
dapat menganalisis kelayakan suatu proyek dengan menentukan harga dasar proyek
agar dapat memenangkan suatu tender dan mampu bersaing dengan perusahaan
sejenis.
Harga Dasar Proyek
Harga dasar proyek
merupakan unsur penting dalam pengelolaan biaya proyek secara keseluruhan.
Untuk menentukan harga dasar proyek maka diperlukan alat bantu berupa analisis Financial Break Even Point atau
analisis titik impas keuangan. Menurut Toto (2013), perhitungan titik impas
keuangan memberikan gambaran jumlah unit yang terjual saat sebuah proyek
mencapai NPV = 0. Apabila perusahaan konstruksi menginginkan sebuah proyek
dengan nilai NPV positif, maka harga dasar suatu proyek harus di atas harga
pada titik impas keuangan.
Komponen Biaya Pada Industri Konstruksi
1.
Biaya Modal (Capital
Cost)
a. Biaya Langsung
- Biaya bahan/material
- Biaya upah tenaga
- Biaya alat
- Biaya subkontraktor
- Biaya overhead selama proyek
berjalan
b. Biaya Tidak
Langsung
- Biaya overhead kantor (gaji
karyawan, dsb)
- Biaya teknik (engineering cost)
- Bunga
- Biaya tak terduga (contingencies)
c. Biaya Tahunan (Annual Cost)
- Biaya Pemeliharaan
- Bunga
- Depresiasi
Break Even Point (BEP) Pada
Industri Konstruksi
Break event point
(BEP) di industri konstruksi agak sulit dihitung dibanding industri lainnya.
Hal ini karena kegiatan jasa konstruksi memiliki ciri tersendiri yaitu:
1. Produknya tidak
standar
2. Harga jual tidak
standar
3. Waktu produksinya
tidak standar
4. Lokasinya
berpindah-pindah
5. Resiko satu proyek
dengan yang lainnya berbeda-beda
Grafik
Break Event Point (BEP)
Rumus
Break Event Point (BEP)
C1=C2
C= Biaya Total
C= CR(i)1 + M + C(1).t
CR(i)1= Biaya tahunan pemulihan modal
=(P-S)
(A/P I n) + S (i)
Dimana:
A/P
I n=
Keterangan:
M = Biaya Tahunan
C(1)=
Biaya (per km, per jam, per satuan)
T = Jumlah satuan operasi pertahun (jam, km,
tahun, dll)
Semoga bermanfaat^_^
Comments
Post a Comment